Senin, 24 November 2014

MOMMILK SEMARANG, Susu Ibu dengan Cita Rasa yang Baru!

Makanan menjadi satu hal yang wajib banget untuk setiap manusia. Ibarat kalo ngga ada oksigen kita ngga bisa bernapas makanan juga begitu. Jaman sekarang makanan sudah menjadi trend di segala media sosial, setiap orang dateng ke cafe atau resto pasti wajib selfie food dulu terus di share ke media sosial , entah itu path , instagram, twitter, facebook dan lain lain. Kesel sih udah kelaperan tapi harus distop buat difoto dulu makanannya. Tapi yaaah kalo ngga gitu belom hits namanya. Era modern sudah semakin berkembang, banyak keuntungan yang didapet dari selfie food, mulai dari menjamurnya food blogger, instagram khusus kuliner, website kuliner dan lain lain deh yang berhubungan dengan kuliner. Bahkan bermodal doyan makan dan bisa cuap cuap depan kamera kita bisa makan gratis, masuk TV terus dapet uang kaya pak bondan. Dari kecil saya hobi banget makan, dan seneng banget tiap kali liat acara televisi yang menampulkan tentang kuliner, kuliner Asia , western semua bikin saya excited. Mungkin kalo tahun ini saya masih berumur 12 tahun saya sudah ikutan master chef junior saking saya senengnya sama makanan. Terlahir dari keluarga yang suka makan dan traveling saya jadi semakin bebas untuk mengexplore kecintaan saya terhadap makanan. Sekarang sejak saya kuliah di semarang dan pada akhirnya harus terpisah berkilo kilo mil dari rumah kadang saya rindu dengan masakan mamah. Dan menariknya di semarang saya menemukan banyak sekali cafe,resto, kedai makanan, warung lesehan khas semarang yang dijajakan di pinggir jalan, membuat lupa ajah gitu sama makanan mamah terus edeknya perut saya jadi laperan dan lidah saya gatel untuk mencicipinya.

Ceritanya saya sudah me-list cafe dan resto yang akan saya cobain sama temen-temen, kebetulan kita semua suka banget sama yang namanya nongkrong dan nyari wifi gratisan haha.  Karena saya dan temen-temen anak perantauan dan engga begitu tau soal semarang, kita hanya mengandalkan Internet untuk mencari tempat nongkrong yang ngehits di semarang.



MOMMILK! Tempat nongkrong yang hits banget di semarang, kayanya semua anak gaul semarang sih tau tempat ini. Dan setelah saya dateng kesini saya jadi berlabel anak gaul semarang haha. MOMMILK yang beralamat di Jl. Muria No.10 Candi, Semarang ini memang kurang strategis tempatnya. MOMMILK berlokasi di dalam perumahan daerah rinjani, tapi tenang kalian yang penasaran bisa langsung search di instagramnya @MOMMILK_SEMARANG. Bisa langsung tanya tanya sama adminnya MOMMILK tuh tempatnya dimana, adminnya baik banget kok ☺☺



Pas di MOMMILK saya mesen green tea milk, ini rasanya uenaaaaaak banget! Masih kebayang bayang rasa green teanya gitu di mulut. Entah emang saya yang addict sama green tea atau gimana tapi saya akui memang rasa susu green tea di MOMMILK menurut saya paling enak dan paling pas rasanya diantara susu-susu green tea lainnya yang pernah saya coba di kedai susu di semarang.


Tiramisu milk dari MOMMILK ini rasanya creamy di mulut dan bikin nagih. Recommended πŸ‘


Mom's Macaroni Scottel dari MOMMILK juga rasanya enak, pas makan ini jadi inget sama macaroni scottelnya buatan mamah saya. Tapi sayangnya ukurannya terlalu kecil untuk seharga 14 ribu. Overall harga-harga yang ditawaran MOMMILK termasuk terjangkau dan ngga bikin jebol kantong mahasiswa, apalagi mahasiswa perantauan seperti saya. MOMMILK juga menampilkan konsep tempat nongkrong yang cozy dengan dekorasi yang unik serba putih and like a home. Untuk susunya MOMMILK membandrol harga 14k untuk ukuran susu regular dan 20k untuk ukuran King. Buat makanannya mulai dari 14-25k. Murah kaaaaannnn! 
So, buat temen-temen yang ada di semarang dan mau nongkrong sama temen-temennya tapi masih bingung dimana, langsung ajah cuss ke MOMMILK, nikmatin suasana layaknya rumah sendiri dan makan makanan khas masakan mamah 😍😍




FYI denah lokasi ke MOMMILK 



Have a great day with a fresh milk kuliner fellas❤🍼🍼🍼🍼🍼🍼🍼🍼🍼



MOMMILK SEMARANG
Jl.Muria No.10 Candi, Semarang
IG : @MOMMILK_SEMARANG

Rabu, 15 Januari 2014

New Year's Eve!




Apa yang kamu pikirkan ketika bunyi suara terompet terdengar dan warna-warni kembang api memenuhi langit. Happy New Year!. Akhirnya aku telah mampu melewati satu tahun tepatnya 365 hari 12 bulan 48 minggu 8760 jam dengan penuh warna warni hitam putih abu-abu. Akhirnya aku bisa mengerti arti sebuah waktu, sebuah perjuangan karena di tahun 2013 lah dimana aku bisa mencapai keinginanku dan melewati masa-masa yang sulit. Aku harus kehilangan banyak orang yang aku sayang, aku harus mendapatkan cobaan yang berat, aku harus beradaptasi dengan dunia baruku. Namun itu tidak menjadi penghalang di hidupku, aku tetap bersyukur aku masih mendapatkan sesuatu yang lebih berarti dari sebuah kehilangan.

Kadang kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi di hari esok, bahkan kita tidak bisa meraba-raba. Hidup itu spektakuler penuh dengan kejutan yang kamu tidak tahu apa itu isinya. 2014 menjadi sebuah awalku melangkah ke dunia sesungguhnya, kini aku sudah bisa berjalan sendiri tanpa perlu berpegangan tangan dengan orang tua. Menjadi remaja yang beranjak dewasa yang suatu hari mimpi terbesarnya akan menjadi kenyataan.

Apa resolusimu di tahun 2014? Aku memiliki banyak resolusi di tahun ini salah satunya adalah aku ingin IP pertamaku di Sastra Jepang Undip bisa >3 atau 3 pas saja aku udah bahagia banget. Aku berharap juga tahun ini aku bisa menerima beasiswa PPA karena uang UKT yang aku dapet di Undip itu mahal banget dan rasanya untuk mengeluarkan uang sebanyak itu selama 8 semester orang tuaku bisa sakit-sakitan sepertinya. Makanya aku pengen banget ngasih yang terbaik untuk mereka dengan belajar giat disini dan bisa meraih IP yang tinggi untuk memperoleh beasiswa.



Tahun 2014 itu tahun kuda tapi sepertinya masih belum kudapati cintamu hahahaha apa banget itu kata-katanya. Tahun ini aku berharap akan ada orang yang mengisi hari-hariku lebih dari sekedar teman mengobrol di BBM. Salah satu wishesku di tahun baru ini adalah memiliki pacar hehehehe. Terkadang aku memang membutuhkan moment disaat aku bisa bertengkar dengan seseorang, bermanjaan dengan seseorang selain mamah dan adik-adikku pastinya. Tahun ini aku lebih bersemangat untuk mengikuti banyak kegiatan, mengeksplor potensi di dalam diriku dan sebisa mungkin tidak menjadi mahasiswa yang pasif.

Rasanya kamu engga mungkin engga melek teknologi di jaman super duper canggih ini. Sekarang semua basisnya online apapun bidangnya. Bahkan BlackBerry sekarang terancam punah karena kalah dengan teknologi android dan smartphone lainnya. Entahlah walaupun aku pengguna salah satu merk smartphone terkenal kadang aku masih belum bisa mengaplikasikannya dengan baik. Benefitnya memang sangat banyak salah satunya aku bisa selalu up date tentang informasi lewat sosial media yang dengan mudah aku download seperti Facebook, Twitter, Instagram, Path, Pinterest, You Tube, Line dll. Aku bisa tau tentang beasiswa, seputar travelling, artikel, dunia kemahasiswaan, berita dan masih banyak lagi benefit yang aku peroleh.

Pada intinya di tahun ini aku ingin segala resolusi yang telah aku catat bisa tercapai semua, dan yang paling utama adalah menjadi manusia yang lebih baik lagi karena setiap tahun memiliki cerita yang berbeda-beda. Setiap waktu yang kita lewati terkadang kita tak sadar bahwa telah melewati banyak perubahan. Sama seperti yang aku alami tidak terasa aku sudah hidup sendiri di Semarang selama kurang lebih 6 bulan tanpa orang tua. Aku harus belajar lebih mandiri disini, belajar memanage uang dan waktu terlebih mengatur pola makan juga kesehatan.

Pada awalnya aku kira jauh dari orang tua adalah pilihan yang buruk tapi setelah berhari-hari aku jalani, menemukan hal-hal  baru menemukan orang-orang baru disini aku mulai beradaptasi dan menikmati bahwa inilah artinya hidup. Ketika kita merantau kita akan merasakan betapa berharganya waktu kita besama keluarga dan mengapa dari dulu orang tua kita cerewet dan rewel pada kita jika kita melakukan hal yang tidak baik atau tidak sesuai. Kamu akan merasakan bahwa tempat ternyaman dan teraman itu hanyalah rumah. Kita tidak akan pernah tahu apa saja yang direncanakan Tuhan pada kita. Karena itu aku merasa 2014 adalah langkah awalku untuk merangkai sebuah mimpi yang masih belum tercapai. Happy New Year's :)

Senin, 13 Januari 2014

Rangkaian Kata #WFFB



FanFiction ini diambil dari novel Refrain dan Remember When karya Winna Efendi.

Kamu sempat buatku berpikir semua yang kita punya nyata.
Kamu dan semua kata-katamu semua palsu.
Kau pernah bilang aku istimewa di hidupmu.
Takkan ada yang mampu gantikan cintaku padamu.
Kau tatap mataku kau bilang hatimu untukku.
Kau berjanji padaku takkan pernah pergi dariku.

Lagu rangkaian kata dari Gita Gutawa yang baru-baru ini ngehits di beberapa radio sedang mengalun indah di telingaku. Cuaca sore yang mendung hampir menyerupai suasana hatiku sepertinya. Aku menunggu seseorang disini, tapi bukan Oliver. Ah! aku medengus setiap kali harus mengucap nama lelaki itu. Oliver kemana dia, mengapa dia harus pergi? kenapa dia harus menghilang dengan cara seperti ini dan membuatku kini harus menunggu layaknya orang kehilangan arah. Aku yang sekarang seperti orang yang kehilangan sebelah ginjalnya. Tak bisa bergerak, bernafas apalagi tersenyum. Tidak ada lagi warna-warna pelangi di hidupku yang ada hanya hitam-putih-abu-abu. Kemana dirimu Oliver? sedang apa dan dimana kamu. Untuk kesekian kalinya aku melakukan hal yang sama selama beberapa bulan ini setelah pengakuan Oliver yang tidak jelas alasannya menurut akal sehatku.

"Freyaaaaaaaa!"

Suara cempreng Niki kini sungguh mengganggu fokusku pada layar monitor. Niki sahabatku sejak duduk di bangku SMA adalah perempuan yang periang, penuh tawa, cantik, anggun tapi hanya terkadang disaat tertentu ketika dia harus terpaksa memakai heels. Kadang aku suka berpikir mengapa dia sangat membenci heels padahal heels itu adalah hal yang wajib banget di pake kaum hawa di dunia, tapi dia sepertinya sudah memasang tulisan "I HATE HIGH HEELS" di dahinya. Niki menyukai dunia fotografi, dia sudah mengeluti bidang fotografi dari kelas 1 SMA. Sekarang aku dan Niki sah menjadi mahasiswa sastra di Universitas Gadjah Mada Jogjakarta. Sudah 3 tahun ini Niki dan kamera Canon DSLR yang menggantung di lehernya setia menjadi teman baikku disaaat hunting foto di kota gudeg ini. Aku dan Oliver biasanya yang menjadi model jepretan tangan gadis tomboy yang kemana-mana selalu pakai sneakers biru dongker yang sudah lusuh itu. Tapi itu dulu, ya itu dulu ah lagi-lagi aku harus throwback. Aku mendengus kesal.

***


"Berisik banget sih lo ganggu konsentrasi gue buat nulis tau nggak"


"Ya ampun hari gini masih ajah tuh olahraga jari hahaha"

Weekend adalah hari ternyaman untuk menulis di blog pribadiku, biasanya aku menulis cerpen atau kegiatan sehari-hariku dan pastinya disertai foto-foto hasil jepretan Niki. Aku suka sekali menulis karena dari kecil aku bercita-cita ingin menjadi penulis seperti Dewi Lestari dan setelah aku menemukan passionku di bidang ini akhirnya aku memberanikan diri untuk muncul di dunia pembloggeran.
HummingBird terlihat sepi minggu sore ini padahal biasanya cafe ini sangat ramai di datangi para remaja jogja. Cafe ini adalah tempat favoritku untuk menulis, di temani segelas caramel frappio dan red velvet cake aku betah berlama-lama menulis disini. Biasanya aku di temani Oliver ketika aku butuh moodbooster untuk merangkai kata-kata. Tapi sekarang sepertinya dia hanya tinggal bayangan di mataku. Oliver entahlah bagaimana aku harus mendeskripsikan sosok itu dia terlalu absurd buatku tapi dia nyata. Laki-laki itu datang ke dalam hidupku seperti air hujan yang tiba-tiba turun di saat matahari terik. Tak terduga, penuh dengan kejutan. 

Oliver adalah sosok yang pertama kali aku temui saat masuk universitas, aku ingat pertama kali dia memanggilku
"Hey sorry nama lo siapa? anak sastra juga?" terdengar suara dari belakang tubuhku. 

Saat itu aku sedang mengantri untuk foto pembuatan kartu mahasiswa terdengar suara orang menyapa sambil menepuk bahuku dari belakang.

"Hey namaku freya, iyah aku sastra jepang. Kamu?" sambil berjabat tangan aku tersenyum melihat sosok laki-laki yang begitu tampan rupanya. 

"Gue Oliver, oh sastra jepang kalo gue sastra indonesia nih. Lo asli jogja yah?" 

"Iya aku asli jogja emangnya kamu asli mana?"

"Oh gue dari jakarta nih." 

Berawal dari pertemuan itulah aku menjadi dekat dengan Oliver, walaupun aku dan dia berbeda jurusan Oliver selalu menyempatkan waktu untuk mengobrol denganku di kampus. Kadang kalo aku sedang bosan di kost aku menghubungi dia untuk mengajaknya makan. Suatu ketika Oliver pernah mengajakku ke bukit bintang, tempat yang paling romantis di jogja dan biasanya banyak banget orang pacaran menjadikan tempat itu tempat favorit mereka. Aku ingat itu malam minggu terakhir di bulan desember. 

"Kamu ngapain ajak aku kesini liv?" 

"Gue cuma pengen kasih tau ke bintang yang di atas sana kalo ada bintang yang jatuh dari langit ke hati gue" jawab oliver sambil menunjukan ke atas langit.

Tiba-tiba suasana malam ini menghangat entah mengapa mukaku sepertinya memerah ketika Oliver mulai mendekat dan memandang wajahku begitu lekat. Belum pernah sekalipun ada lelaki yang berani berbicara denganku sedekat ini. Begitu hangat begitu dekat.

"Frey tau nggak perbedaan lo sama bintang yang ada di atas langit sana?"

Oliver menunjukan jarinya ke atas langit sambil terus menatap wajahku lekat, hampir saja bibirnya menyentuh bibirku sedikit lagi namun aku segera memalingkan wajahku. Aku tahu pasti mukaku sudah merah seperti apel karena aku belum pernah merasakan begitu dekat dengan seorang laki-laki dan Oliver lah orang pertama yang memperlakukanku seperti ini.

"Bedanya? hmm aku nggak tau liv."

Begitu polosnya aku menjawab membuat Oliver semakin gemas dan mencubit pipiku diiringi tawanya yang khas membuat hatiku semakin berdebar tak karuan. Oh Tuhan! Perasaan apa ini? batinku.

"Kalo bintang yang diatas sana kan menyinari langit malem ini kalo lo frey menyinari hati gue malem ini"

Oliver tersenyum menggodaku dan saat aku ingin mecubit pipinya karena kesal digoda olehnya tiba-tiba dengan cepat Oliver menarik tanganku dan memegang erat tanganku. Disematkannya cincin emas berbentuk bintang ke jemariku lalu dia tersenyum. 

"Frey karena kita lagi di bukit bintang ini gue kasih buat lo, dijaga ya! kalo lo lagi bosen atau takut pegang ajah cincin ini ntar gue pasti dateng"

Sambil menyeringai lebar Oliver menyematkan cincinnya padaku, aku tahu dia menahan tawa sungguh ini guyonan yang sudah tak terhitung berapa kalinya Oliver lakukan padaku. Dia penuh kejutan selalu ada hari-hari indah bersamanya. Namun dalam hati aku menginginkan sesuatu yang lebih darinya. 

"Oliver! guyonan apalagi sih ini hah? edisi malem minggu yah huuuuuu"

Kami berdua tertawa dengan riang dan Oliver melingkarkan tangannya ke tubuhku, mendekapku dengan hangat sambil melihat langit di atas bukit bintang. Aku bahagia malam itu walaupun di dalam hatiku ada rasa mengganjal tentang sikap Oliver yang begitu perhatian, hangat serta lembut padaku layaknya seorang kekasih.
***

Esok hari dikampus aku terburu-buru karena ada presentasi jam 08.00 dan aku baru sampai kampus pukul 07.45. Aku sedang tidak fokus berjalan dan tiba-tiba saja menabrak seseorang yang sedang berjalan berlawan arah denganku

“Woy ati-ati kalo jalan mba liat pake mata jangan pake idung!"

Kertas-kertas makalahku terjatuh semua karena tertabrak gadis itu, aku cepat-cepat membereskannya dan segera bangun untuk meminta maaf padanya.

“Sorry yah maaf banget tadi aku lagi nggak fokus buru-buru mau presentasi” .

Gadis itu hanya menyunggingkan senyum tipis yang rasanya seperti tidak ikhlas menerima permintaan maafku. Lalu dia pergi begitu saja dan aku segera berlari ke dalam kelas. Kemarin malam saat aku sedang berjalan di sekitar Malioboro aku melihat Oliver sedang berjalan dengan seorang gadis sambil merangkul tubuhnya mesra sekali. Entah siapa gadis itu aku hanya melihat dari kejauhan ketika Niki memanggilku untuk membeli wedang ronde, Oliver dan gadis itu sudah menghilang dari pandanganku. Aku baru tersadar kalau gadis yang aku tabrak tadi pagi adalah gadis yang bersama Oliver malam itu. Hari ini aku dan Oliver ada janji dengan Niki untuk hunting foto di Candi Prambanan namun tiba-tiba Oliver mengirim pesan kalau hari ini dia tidak bisa datang karena ada kuliah tambahan. Aku hanya mendengus kesal melihat layar handphoneku saat membaca pesan itu. 

“Kenapa si Oliver nggak dateng?  padahal viewnya udah oke banget nih buat foto prewedding selanjutnya” 

“Apaan sih kamu Nik emang aku sama Oliver mau nikah apa pake bilang foto prewed segala”

“Loh bukannya kalian pacaran? mesra gitu juga makanya gue seneng jadiin lo sama dia model jepretan gue”

Selama ini Niki hanya tahu kalau aku dan Oliver adalah sepasang kekasih karena pada awal aku mengenalkan Oliver padanya dia mengaku pacarku. Itu bukanlah pengakuan sebenarnya namun itu hanya bercandaan Oliver dan aku sudah terbiasa dengan itu walaupun kadang-kadang aku masih tak mengerti mengapa dia selalu memberi kode tanpa mau mengatakan sesungguhnya tentang perasaannya. Niki percaya saja dengan perkataan Oliver karena menurut dia aku dan Oliver pasangan yang cocok.

“Selama ini aku nggak pernah pacaran sama dia Nik"

“Maksud lo frey?”

“Waktu awal aku kenalin Oliver ke kamu itu dia cuma bercanda kalo dia itu pacar aku, kami cuma temenan ajah Nik”.

Aku mengatakan itu pada Niki dengan nada suara yang begitu melemah tanpa aku sadari ada bulir-bulir air mata yang menetes dan aku mulai merasa hatiku sakit.

“Frey loh kenapa lo jadi nangis gini? yah beneran batal dong photoshoot hari ini"

Niki segera mengusap air mata yang ada di pipiku, mengajakku untuk duduk dan bercerita apa yang sesungguhnya terjadi. 

“Jadi semua itu cuma bercandaan dan kalian nggak pacaran? tapi lo suka frey sama dia gitu? Oliver jahat banget sih frey sama lo dia tuh jadi cowok nggak peka apa gimana sih!”

“Aku cuma bisa diam Nik dan menyimpan perasaan yang nggak terbalaskan ini aku tahu ada orang yang disukai Oliver dan itu bukan aku”

“Maksud lo dia udah punya pacar gitu? Saran gue nih yah mending lo tanya kepastian Oliver tanyain ke dia kenapa bersikap seperti lo itu pacarnya. Jangan mau di PHPin ama cowok freyaaaaaaaa!”

Ucapan Niki yang kemarin di Prambanan itu seperti tamparan bagiku. Benar kata dia mengapa sampai sekarang aku masih terdiam dan tidak kunjung berani menanyakan apa yang sesungguhnya Oliver rasakan padaku. Apa dia menyukaiku sebagai teman atau lebih dari teman. Aku memutuskan untuk bertemu dengan Oliver di bukit bintang pukul 7 malam. Dengan sweater flowers pink pemberian Oliver saat aku ulang tahun bulan lalu aku menunggunya disana bersama bintang-bintang yang berkelap-kelip.
Tiba-tiba saja ada yang memelukku dari belakang. Oliver. 

“Udah lama nunggu gue disini ya frey?”

Oliver datang dengan suara yang begitu menggoda, aku membalikkan tubuhku ke hadapannya. Aku memberanikan diri untuk memandang wajahnya dan menatap matanya lalu tanpa aku sadari aku mengeluarkan kata-kata yang tidak sejalan dengan otakku.

“Selama ini kita udah habisin waktu bareng-bareng dan kamu selalu bersikap menganggapku lebih dari teman, sebenarnya perasaan kamu ke aku seperti apa sih liv?”. 

Oliver hanya tertawa saat aku berbicara begitu seriusnya. 

“Frey lo tumben banget tau nggak ngomong serius ke gue biasanya juga kan kita bercandaan frey nggak pernah beneran serius kaya gini”

Jadi kamu juga tidak benar-benar serius dengan perasaanmu, tidak serius dengan sikapmu lalu aku ini kamu anggap apa? batinku rasanya ingin menjerit seperti itu namun aku urungkan karena aku begitu malu dan takut kalau benar-benar salah paham atas semua sikap Oliver selama ini.

“Kita ini temenan Frey udah hampir satu tahun di kampus ya selamanya lo jadi temen gue malah sahabat gue. Soal sikap gue ke lo menurut gue wajar Frey toh semua cewek yang deket sama gue juga gue perlakuin kaya gitu”

Kata-kata Oliver begitu menusuk hatiku, aku seperti kehilangan keseimbanganku setelah mendengar pengakuannya. Aku kecewa. Jadi memang benar selama ini Oliver hanya menyebar seluruh kata-kata manis di hadapan seluruh wanita termasuk aku dan aku begitu bodohnya percaya bahwa Oliver menyukaiku lebih dari sekedar teman dekat. Aku salah telah menyukaimu Oliver. Semua itu hanya rangkaian kata dan itu seperti sebuah alarm untuk membuatku wake up to reality.
Aku pergi ke bukit bintang sendirian tanpa Oliver, kini aku menjauh dari Oliver setiap kali Oliver mencoba menghubungiku aku menghiraukannya dan saat berada di kampus pun aku mencoba menghindar darinya. Aku membuang cincin bintang pemberian Oliver dan aku menyadari bahwa perasaan suka bisa kapan saja datang dan bisa kapan saja pergi. Oliver datang dengan penuh kejutan dan sekarang aku tahu apa  sebenarnya kejutan itu. Itu adalah rangkaian kata.
***


Rabu, 13 November 2013

Chicken Soup from Klaten

Kemarin waktu hari selasa selesai pelajaran bunpo alias Tata bahasa jepang yang ga asik itu karena yang ngajar adalah Rani sensei seperti biasa aku dan 4 best classmate cihuuuuyyy nyari makan karena perut sudah mengajak perang untuk segera diisi. Di dalam mobilnya cici claudia kita berlima sibuk mau isi perut dengan apa siang ini so karena aku lagi craving banget sama sop ayam and finally sop ayam klaten di daerah banyumanik jadi penyelamat perut siang itu yeaaaaay I got it!!
Engga butuh waktu lama menuju warung sop yang ada di daerah banyumanik sekitar 15 menit kalo dari Undip tembalang ke banyumanik. Awalnya selama di Undip jarang banget bisa wisata kuliner trus di foto dan di posting di blog tapi karena temen-temenku yang sekarang ini asik-asik dan doyan banget makan so I'll start to capture moment when we eat something wherever whenever wkwkwkwk.



Namanya "SOP AYAM PAK MIN KLATEN" pasti penasaran kenapa namanya sop ayam pak min tapi di bawahnya ada tulisan pak tri. Saya juga engga paham siapa sebenernya ownernya pak min atau pak tri hahahaha. Okey back to again kalo dari luar warung makan sop ini terlihat biasa saja, terletak diantara ruko ruko yang ada di sekitar perumahan setiabudi banyumanik. Pertama kali tahu tempat ini dari claudia dan saya langsung jatuh cinta dengan rasa sop ayam ini. Mengapa? Karena mengingatkan dengan sop buatan mamah di rumah oh my godness I really missing my mother so bad :(



   Di depan pintu masuk kita sudah disambut dengan banyaknya mangkok-mangkok sop yang siap di hidangkan kepada pelanggan. Sudah di isikan bermacam-macam daging dan uritan serta ceker ayam. Si bapak pembuat sopnya sangat cekatan juga sangat ramah melayani kami sebagai pembeli.



Harga sop disini juga cukup terjangkau untuk kantong mahasiswa seperti saya ini hehe. Kemarin itu saya memesan nasi sop pisah paha, pertama kali makan disini saya pesannya nasi sop pisah daging saya pikir paha yang lebih banyak dagingnya ternyata saya keliru dagingnya tidak memuaskan. Tapi saya senang karena yang membuat sop ini enak adalah kuah kaldunya yang begitu terasa. Cici claudia ajah bisa pesen dua mangkok hahaha.


    Nasi sop pisah paha ini pilihan saya kemaren siang. Rasa kaldunya cocok sekali dilidah, sop ini terlihat seperti kosong dan tak berwarna tanpa sayur-sayuran seperti kentang dan wortel. Awalnya saya kira sop ayam klaten ini sama seperti sop kebanyakan yang di jual di jakarta. Ternyata tidak, sop ayam ini ya memang benar-benar sop kaldu dengan daging ayam tanpa isi sayuran. Hanya daun bawang saja yang jadi penambah warna di mangkoknya. Unik kan ? Harus coba makanya hehehe
     


    Ini sop daging dengan uritan. Uritan adalah telor yang hampir jadi rasanya enak kenyal kenyal seperti jelly dan ini wajib dicoba karena efeknya nagih banget yuuummmmyyy :):)







Sop Ayam Pak Min Klaten 
Jl. Jatiraya A-6 Banyumanik, Semarang

Selasa, 12 November 2013

I called they're friends :)

Hello my blog long time no see I have a many stories and I'll share it. You know I'm college student now!!!!!!!! yeaaaayss *drumroll *pompom. Yes finally I becoming Diponegoro University student in Japanese Literature. One choice difficult in my life but I very happy because Allah still give me chance again hmm maybe the last chance, second, third, forth and I don't understand again why this happening. So  I'm very pround of me you know after the bad day and bad nightmare I still passioned to follow test university hahahaha. Can you believe me it's true suddenly my sister call me and said "hey congratulation finally you can go on to college student in Undip" Oh my Godddd it's very surprising me so glad much. Really first heard that news I can't believed and now I believe because I was 3 month becoming Undip student hehehehe.
In Undip I find many people, many culture in Indonesia from Sabang to Marauke many kind language, many kind colors body and many more.  I get Class D in Japanese Literature  in Class D I find many friends it's very interesting and happily moment.
 
      
      


   Everytime I and my friends always capture moment with camera hahaha we are sooooooo Narsis yeaaay! I have many friends in japanese literature but my classmate always beside in outdoor and out class that is marisa, peni and noora. But for now I always get this moment in daily with noora, rina, rani and claudia. They're a new friends for me but they is classmate too.


    With noora and rina you know in this photo we are waiting for obake that is "Ghost House" in Japan when ORENJI Japanese literature present in FIB Undip Sunday November 03 2013. There is moment I have use hijab Alhamdulillah :)


     I love this photo because we're like two sister with the greatest smile and style when we capture in camera wkwkwkwk :D

     
    Rina is first friend which I find in "PMB" is Penerimaan Mahasiswa Baru. She's a funny girl and she's javanese people. She have a good attitude and she's very friendly same to Noora, Rani and Claudia so I feel happy to becoming they're friend for me. 

Selasa, 29 Oktober 2013

iPad is a good choice!

Long time no see my blog. I want to share my colecction picture in my Ipad. It was full memory so I'll share it. Many story at the picture , every I capture always thinking to better smile at shoot cameras. This each my capture ... 
Sometimes I use many editing photo application like camera 360 is famous camera, that's camera make you beautiful very fast ahaha everybody said that. Also I like fotorus, photobooth, pics art, instatext and many more editing photo in my iPad.
You know I very like it this things because iPad is multifunction things for me as you too right?
iPad not just your gadget and always you put in your hand to share your activity in Social Media like twitter, Path, Instagram, Pinterest, Facebook, Line but iPad can help you about your homework, office work, college work, you can search adresss or location with google maps you can download in App Store. Many things you have in iPad so I'm very very very thanks for God give me the opportunity to have this special surprise gift for you. I'll become to smarter girl and talented teenangers with my Gadget. I don't wanna make my life become flat  because I didn't use gadget with good attitude.



With PIP Camera in FotoRus you can download this application in App Store.


Krasivaya devuskha in Instatext 


Sexy Lips Effect in Camera 360 faster beautiful pictures in your face girls 


PopBooth with a square photo make a lighter effect and many effect if you want have to you

Add text and icon sweetest in your photo with Instatext guys 

Selasa, 04 Juni 2013

Kepada kamu, Rindu itu...

Mungkin benar juga kita perlu waktu untuk tidak bersua, tapi sejenak saja mungkinkah tidaklah salah aku pendam dulu rasa rindu. Biarkan hati ini merintih dan meratap. Tapi sejenak saja, lalu untuk selamanya kita berpayung dalam satu cinta! Aku terusik kangen yang menelusup di setiap kedip mata. Satu tahun menapak jejak bersama, telah memagut getarku tak bersisa, sepertinya. Biarkan saja semua berjalan tanpa rekayasa. Seperti sejak pertama rasa itu diam membisu. Lalu, perlahan mengetuk pintu hatimu dalam damba tak bersyarat.

Semestinya tak kutelantarkan rindu yang terus menggugat hingga pagi. Andai saja tak ada jarak yang mengunci langkah kaki, ingin segera kusandarkan semua gelisah dan gundahku pada harum tubuhmu. Menebar keteduhan, meremas kecemasan, meninabobokan tangis semalaman.....
Mengais lagi serpihan kata rindu yang kau cecapkan di tepian pagi. Betapa kuingin mendengarkan beribu kali seperti inginku yang selalu dahaga ingin mendekap dan rebah di dadamu. Luruh dalam magismu dan bertekuk pasrah dalam hatimu, satu.

Di dekatmu rinduku tumpah. Mengeja detik yang berlalu dengan kemesraan yang menggugah indah. Memapah bahagia satu demi satu tanpa jengah. Berdua kita saling meluruhkan kata yang terucap dari palung hati terdalam. Menasbihkan rindu yang lama tersembunyi dalam diam tunduk reduh pada keakuan perasaan. Aku tak pernah bisa marah, karena bagiku kau adalah anugerah terindah yang mendekap barisan hariku penuh bahagia tumpah ruah. Sepotong senyum yang kau titipkan pada arakan senja menghapus kesalku jadi tawa merekah. Dan rinduku tiba-tiba dipenuhi keindahan yang berlimpah.